Jumat, 07 Juni 2013

Cara Mengatasi Diare Dengan Jambu Biji Dan Stroberi

Mengatasi Diare

Mengalami diare memang tidak enak. Bayangkan saja, dalam satu hari, seseorang bisa bolak balik ke kamar mandi lebih dari lima kali. Untuk keperluan darurat, selain mengunyah daun jambu biji, daun stroberi pun ternyata berguna.

Kebalikan dari sembelit yang sulit sekali buang air besar (BAB), diare ini sangat mudah, tapi feses yang keluar berbentuk cair. Itu sebabnya, pada orang yang mengalami diare, kemungkinan terjadinya dehidrasi sangat besar. Tidak hanya cairan tubuh, cairan elektrolit juga akan terkuras. Karena itu, mereka yang mengalami diare disarankan banyak minum air atau larutan elektrolit. Maksudnya untuk mengembalikan cairan dalam tubuh yang berkurang.

Secara tradisional, orangtua juga sering menganjurkan penderita diare agar mengunyah daun jambu biji. Ramuan turun temurun tersebut cukup manjur, sehingga digunakan oleh beberapa perusahaan obat untuk bahan obat diare.
Selain daun jambu biji, daun stroberi juga bisa dimanfaatkan. Menurut Botanical Online, stroberi (Fragaria Vesca L) yang mudah kita temukan di supermarket, sebenarnya punya banyak khasiat medis. Celakanya, hanya sedikit daun stroberi yang bisa didapatkan di supermarket. Padahal, justru pada daunnya itu khasiat stroberi dapat diperoleh. Di antara manfaat itu adalah diuretik dan antirematik. Dengan minum larutan tiga hingga empat gelas cangkir daun dan akar stroberi, kita akan terbebas dari asam urat dan nyeri sendi. Dengan meminum air hasil rebusan akarnya yang menghasilkan zat antiradang, kita juga bisa memulihkan pembengkakan akibat nyeri sendi tersebut.

Daun stroberi juga memiliki zat astringent. Dengan meminum tiga hingga empat cangkir air hasil rebusan daun stroberi per hari, kita bisa terbebas dari diare. Lumatan daun stroberi yang dilumurkan di wajah juga sangat bermanfaat untuk mencegah pengeriputan kulit.
Buah stroberi yang kaya vitamin C terkandung zat antianaemic dan reconstituent, membuatnya bermanfaat bagi pertumbuhan anak. Buah stroberi yang hanya sedikit mengandung gula juga sesuai untuk diet bagi pengidap diabetes.

Infeksi Bakteri

Seseorang dikatakan mengalami diare kalau ia BAB lebih dari tiga kali sehari. Biasanya, hal tersebut akan berakhir dengan sendirinya dalam satu atau dua hari. Meski begitu, diare yang berlangsung terus menerus bisa jadi merupakan tanda-tanda dari masalah lain.
Diare biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, parasit, penyakit saluran pencernaan, atau intoleransi terhadap makanan tertentu. Beberapa jenis bakteri yang dapat mengontaminasi makanan atau air seperti Salmonella, Shigella, Campylobacter, dan Escherichia coli bisa menimbulkan diare.
Kemudian intoleransi makanan, seperti laktosa yang terdapat di susu, pada beberapa orang bisa menyebabkan terjadinya diare. Begitu juga dengan obat-obatan. Reaksi dari obat antibiotika, antihipertensi, dan antasid yang mengandung magnesium juga dapat menimbulkan hal yang sama. Masalah lain yang menyangkut saluran pencernaan seperti sindroma iritasi pada usus juga bisa menjadi penyebab terjadinya diare.
Ramuan yang tersaji di bawah ini hanya bersifat sementara. Bila diare masih terus berlanjut, sebaiknya konsultasi ke dokter. Pemeriksaan lanjutan dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab diare yang dialami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar